Nusraindonesia.com – Jakarta, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan urgensi mempertahankan demokrasi serta menolak segala bentuk pelanggaran konstitusi. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara bedah buku “Standing Firm for Indonesia’s Democracy” yang berlangsung di KBRI Tokyo, Jepang, pada Jumat (7/3).
Dalam kesempatan ini, SBY memberikan sorotan terhadap kemunduran demokrasi yang terjadi secara global. Ia mengungkapkan bahwa negara-negara yang biasanya mengklaim diri sebagai “pejuang demokrasi” tidak terhindar dari tantangan dalam menjaga sistem demokrasi mereka. “Negara-negara besar yang konon dianggap sebagai champions of democracy, negara-negara yang lecturing us, menguliahi kita, dalam kenyataannya negara-negara itu tidak imun dari kemunduran-kemunduran dalam demokrasi mereka,” ujar SBY, yang diutip pada Senin (10/3/2025).
SBY menegaskan bahwa mempertahankan demokrasi dan konstitusi adalah tanggung jawab semua pihak. “Kalau kita bicara demokrasi kita, mari kita jaga, fight for democracy, fight against segala sesuatu yang merusak demokrasi, yang merusak konstitusi, yang merusak kerangka bernegara, yang merusak adanya checks and balances,” tegasnya.
Sebagai mantan prajurit TNI, SBY juga mengungkapkan penghargaan terhadap kebebasan berbicara yang menjadi bagian penting dari demokrasi. Ia menyoroti bahwa kritik dan kebebasan berekspresi seharusnya tidak membuat penguasa merasa terganggu. “Waktu saya masih sangat muda, we love democracy. Kalau yang disampaikan mahasiswa itu ekspresi dari freedom of speech, mengapa kita menjadi gusar?” tambahnya.
Selanjutnya, SBY menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintahan yang sedang berkuasa, termasuk kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. “Sebagai orang tua, sebagai former leader, tentu saya wajib mendukung pemimpin-pemimpin setelah saya, termasuk sekarang Presiden Prabowo. I should be part of the solution, I should be part of progress,” ungkapnya.
SBY juga menyebutkan bahwa ia terus melakukan komunikasi dengan Presiden Prabowo untuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi negeri ini. “Saya sudah sampaikan kepada Presiden Prabowo beberapa saat yang lalu pentingnya meningkatkan komunikasi yang genuine antara istana dengan mereka yang menyampaikan kritiknya, dan Pak Prabowo mengatakan, ‘Kami terus meningkatkan kualitas komunikasi’,” jelasnya.
Dengan sumber daya politik dan ekonomi yang ada saat ini, SBY optimistis bahwa Prabowo dapat menghadapi berbagai tantangan dengan baik. Pesan SBY dihadapan para peserta bedah buku menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap demokrasi dan integritas konstitusi, serta harapannya untuk kemajuan Indonesia di masa mendatang.