Suara Media Jabar | Informasi Pemasangan Iklan Hub: 081291999600
: :

Beranda

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Resmi Dimulai di Seluruh Indonesia

Ilustrasi Foto Anak Makan Besama

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan hari ini, Senin, 6 Januari 2025, dan dilaksanakan serentak di 26 provinsi di Indonesia. Sebanyak 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur mulai beroperasi untuk menyediakan menu bergizi secara gratis.

 

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan, mengungkapkan bahwa data menunjukkan 190 lokasi SPPG siap beroperasi per tanggal 6 Januari 2025. Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah SPPG terbanyak, yaitu 57 lokasi. Selain itu, dapur MBG juga tersedia di Aceh, Bali, Banten, DIY, Jakarta, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, serta Sumatera Utara.

 

“Program ini akan memprioritaskan pemberian makanan bergizi gratis kepada para siswa sekolah,” tegas Iwan.

 

Kepala Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa target awal adalah mendirikan 937 dapur MBG hingga akhir Januari 2025, dengan rencana jangka panjang mencapai 5.000 dapur. Diperkirakan sekitar 20 juta penerima manfaat akan dilayani, termasuk peserta didik dari tingkat PAUD hingga SMA, balita, serta ibu hamil dan menyusui. Setiap dapur MBG akan dikelola oleh kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN.

 

Kepala SPPG diharapkan bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kecukupan gizi dalam makanan yang diberikan. Hasan menambahkan, anggaran untuk setiap paket makanan bergizi ditetapkan senilai Rp10.000, dengan sasaran awal menyasar sekitar 3,3 juta siswa di seluruh Indonesia. Program ini direncanakan berlangsung setiap hari dan mencakup semua jenjang pendidikan.

 

Paket makanan yang disediakan akan bervariasi sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing, mengingat perbedaan harga bahan pokok. Dalam setiap paket makanan akan tersedia karbohidrat, lauk, buah, dan sayur sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan.

 

“Dengan peluncuran program ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi sekitar 3,2 juta hingga 3,3 juta penerima manfaat makanan bergizi gratis,” ungkap Dedek Prayudi, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan.

 

Kepala BGN, Dadan Hindayana, memastikan adanya rencana penambahan penerima manfaat hingga mencapai 17 juta pada akhir 2025. Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025 untuk mendukung kelancaran program ini.

 

“Pembukaan program ini merupakan langkah awal. Kami tekankan bahwa ini adalah upaya bertahap untuk memastikan semua yang membutuhkan dapat terlayani dengan baik,” ujarnya.

 

Dengan inisiatif ini, diharapkan populasi anak-anak, terutama di wilayah-wilayah yang kurang terlayani, akan mendapatkan akses pangan yang lebih baik dan bergizi, mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.

Share to Social Media:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *